Kegiatan ini dibuka langsung oleh Walikota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, S.E serta dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin dan Anggota Komisi VI DPRA Asmanidar. Sementara dari Aceh Selatan hadir Sekda  Cut Syazalisma S.STP, Ketua Dekranasda yang juga istri Bupati Aceh Selatan Kailida S.Pdi, bersama Ketua Harian Dekranasda yang juga Kadisdagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim SE,MM. Wakil Ketua Bidang Saing Produk Yusra serta Ketua Bidang Pameran Promosi dan Publikasi Novi Rosmita SE,M.Kes.

Ratusan pengunjung yang datang dari berbagai penjuru Kota Subulussalam dan kabupaten/kota lainnya terlihat sangat antusias mengunjungi stand pameran Aceh Selatan yang dipajang Kapal Aceh Selatan HEBAT di depannya yang melambangkan bahwa sebagian besar masyarakat setempat berprofesi sebagai nelayan.

Tamu yang datang menyesaki stand pameran Aceh Selatan ini ada yang mengisi buku tamu namun sebagian besar lainnya tidak sempat mengisi buku tamu. Pengunjung terlihat berebutan menyentuh dan meneliti setiap hasil produk kerajinan yang ditampilkan di stand pameran.

Ketua Harian Dekranasda yang juga Kadisdagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim, menyebutkan, sejumlah hasil produk kerajinan yang di pajang dan ditampilkan sebagai langkah promosi antara lain berupa pengembangan Motif Situnjuang yang terdapat pada pelaminan adat Aceh Selatan, seperti miniatur pelaminan, kain/selendang bordir, hiasan dinding dari kasab benang mas, jilbab, kain baju, tas dan kopiah berbahan material dari limbah pelepah daun pinang. Ukiran kaligrafi dari kayu dan anyaman dari rotan, lampu hias dari paralon dan lain-lain.

Selain itu, juga ditampilkan produk dari olahan pala seperti manisan dan sirup pala, balsem, minyak pala dan fres care pala. Termasuk juga ditampilkan adat dan tradisi yang melambangkan kegiatan sehari-hari masyarakat Aceh Selatan seperti weng (giling) tebu, peunerah minyak kelapa, kapal nelayan dan jambho sawah. Juga tanaman unggulan seperti batang pala dan batang kelapa.

Disamping itu, juga ditampilkan berbagai jenis produk makanan khas daerah setempat seperti Manisan Pala, Sirup Pala, Kolak Pala, Bolu Gulung Pala, Makanan Tradisional seperti Apam Ue dari Kecamatan Meukek dan Subang Gadeng dari Kecamatan Trumon.

“Selain itu juga dipajang benda-benda cagar budaya yang melambangkan tradisi dalam kehidupan masyarakat Aceh Selatan seperti Peunerah Ue, Weung Teubee, Geneukue Ue, Ambong, Daun Meria, batang kelapa dan batang kelapa tiga cabang,” paparnya.

Sedangkan khusus Kapal Aceh Selatan HEBAT yang dipajang didepan stand pameran melambangkan bahwa Kabupaten Aceh Selatan sebagian besar warganya ada yang berprofesi sebagai nelayan, dan juga duplikat buah pala yang melambangkan bahwa Aceh Selatan merupakan negeri pala, dan juga adanya satu pondok istirahat (Jamboe sawah) para petani yang melambangkan bahwa sebagian besar warga Aceh Selatan berprofesi sebagai petani.

Masing-masing daerah dalam wilayah Barsela Aceh menyajikan keragaman budaya dan tradisinya melalui penampilan kesenian. Tak hanya itu, para peserta juga memamerkan berbagai kriya, kuliner dan budayanya di tiap stand.

Inisiator Pekan Budaya dan Tradisi Barsela, Asmanidar menuturkan acara ini terselenggara atas aspirasi masyarakat melalui pokok-pokok pikiran (pokir)-nya, selaku anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Aspirasi masyarakat itu dia masukkan ke dalam program Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

“Alhamdulillah bahwa dalam kesempatan ini kita melihat stan-stan yang sudah dipersiapkan dengan menarik oleh para peserta dari 8 kabupaten/kota di Barsela Aceh. Semoga UMKM dari perwakilan daerahnya kembali bergairah, serta dapat meningkatkan perekonomian di daerah kita,” kata Asmanidar dalam sambutannya pada Pembukaan Pekan Budaya dan Tradisi Barsela 2022.

Ia berharap kepada Disbudpar Aceh agar program ini dapat berkelanjutan.

“Terlaksananya program ini berkat kerja sama kita semua. Silakan ajukan program untuk kemaslahatan masyarakat Barsela dan kita juga siap dukung program Pemerintah Aceh,” imbuhnya.

Semoga Mempercepat Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengucapkan terima kasih atas apresiasi Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam dan Forkopimda setempat, yang sangat antusias mendukung kegiatan tersebut.

“Acara ini pertama kali kita selenggarakan di Subulussalam. Luar biasa dukungannya dari DPRA dan unsur Forkopimda Subulussalam yang telah memberikan suatu yang sangat bermakna bagi kegiatan ini,” ujar Jamaluddin, selaku ketua panitia acara.

Ia pun menjelaskan, Pekan Budaya dan Tradisi Barsela ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh.

“Pemerintah Aceh pada 22 Maret 2022 mendatang akan melaunching kalendar wisata, ada 100 lebih kegiatan pariwisata di tahun ini, salah satunya ada di Subulussalam,” ungkapnya.

Kegiatan ini, kata Jamaluddin, bertujuan untuk mengangkat budaya dan tradisi yang ada di Aceh, khususnya di kawasan Barsela. Menurutnya, pelestatian budaya dan kearifan lokal harus didukung secara bersama-sama dan juga perlu kekompakan.

“Kami yakin, dengan berbagai event budaya dan tradisi unik yang ada di sini akan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Jamaluddin mengajak seluruh elemen yang hadir dalam kegiatan ini untuk beramai-ramai membelanjakan uangnya guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi masyarakat, khsusunya di sektor pariwisata.

“Mari kita berikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu kita dan ayo kita belanja barang-barang yang terdapat di stan-stan. Saya sudah instruksikan kepada rombongan dari Banda Aceh untuk menghabiskan uang SPPD-nya di Subulussalam, sehingga tuan rumah menikmati apa yang kita buat kali ini,” ungkap mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh ini.

Sebelum mengakhiri sambutan, Jamaluddin menilai kolaborasi yang telah dilakukan seluruh unsur di Subulussalam untuk mempersiapkan kegiatan ini sudah berjalan dengan baik.

“Berkat kolaborasi Pemko, Kapolres dan Dandim hari ini acara berjalan lancar meskipun disambut dengah hujan, namun tidak mengurangi khidmat. Semoga acara ini menjadi agenda tahunan dan prioritas kami,” pungkasnya.

Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian mengaku bangga atas dukungan Pemerintah Aceh menjadikan daerahnya sebagai tuan rumah Pekan Budaya dan Tradisi Barsela 2022.

Ia menilai, kegiatan ini sangat banyak manfaatnya. Selain sebagai wadah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal, kegiatan ini juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Subulussalam, sekaligus mendorong potensi wisata yang ada di daerah itu menjadi primadona.

“Subulussalam memiliki adat, budaya, tradisi yang beragam, walaupun begitu di sini kami tetap bersatu meski berbeda,” katanya.

Ia berharap kegiatan yang berlangsung hingga 21 Maret ini berjalan lancar. Wali Kota mengimbau pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Tetap semangat dan tunjukkan penampilan terbaik, karena di akhir nanti akan ada apresiasi kepada tokoh budaya dan pentas seni serta stan terbaik. Semoga event Pekan Budaya dan Tradisi Barsela ini berkelanjutan,” pungkasnya, sembari membuka acara.